A. Pengertian Lama Dirawat
Lama dirawat (LD) adalah jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit (discharge). Kondisi pasien keluar bisa dalam keadaan hidup maupun mati. Jadi, pasien yang belum keluar dari rumah sakit belum dapat dihitung LD nya.
Lama dirawat disebut juga Length of Stay (LOS)/days of stay/ inpatient days of stay/ duration of inpayent hospitalization.Angka LD dibutuhkan oleh pihak rumah sakit untuk memnghitung tingkat penggunaan sarana (utilization management) dan untuk kepentingan finansial (financial reports). Standar efisiensi LOS 3-12 hari dan LOS dianjurkan serendah mungkin tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan.
B. CaramenghitungLD
Lama dirawat (LD) dihitung dengan cara sebagai berikut :
1. Jika tanggal masuk dan keluar berada dalam bulan yang sama, maka LD dihitung dengan cara mengurangi tanggal pasien keluar perawatan dengan tanggal pasien masuk perawatan.
Contoh:
Jika pasien masuk tanggal 3 Januari dan keluar tanggal 12 Januari maka, LD = 12 – 3 = 9 hari.
2. Jika tanggal masuk dan keluar berada dalam bulan yang berbeda, maka LD dihitung dengan cara mengurangi tanggal terakhir bulan masuk dengan tanggal masuk lalu ditambah dengan tanggal keluar. Jika ada bulan di antara bulan masuk dan keluar, maka jumlah hari dari “bulan antara” tersebut juga ditambahkan.
Contoh :
Jika pasien masuk tanggal 3 Januari dan keluar tanggal 12 Februari maka,LD = (31-3) + 12 = 28+12 =40 hari (31 adalah tanggal terakhir bulan Januari, 3 adalah tanggal masuk, dan 12 adalah tanggal keluar)
Contoh:
Jika pasien masuk tanggal 3 Maret dan keluar tanggal 5 Mei maka,LD = (31-3) + 5 + 30 =28 + 5 + 30 = 63 hari. (31 adalah tanggal terakhir bulan Maret, 3 adalah tanggal masuk, 5 adalah tanggal keluar,dan 30 adalah jumlah hari dalam bulan April sebagai “bulan antara”)
3. Jika tanggal masuk sama dengan tanggal keluar dan pada bulan yang sama, maka LD dihitung sebagai 1 hari. Hal ini berlaku baik pasien keluar dalam keadaan hidup maupun mati
Contoh :
Jika pasien masuk tanggal 5 Januari (misalnya jam 09.00) dan keluar tanggal 5 Januari (misalnya jam 18.00), maka Ldnya adalah 1 hari.
Kadang-kadang digunakan cara berbeda untuk menghitung LD guna keperluan statistik dan LD guna keperluan finansial. Untuk keperluan finansial, misalnya menghitung biaya perawatn pasien, pihak rumah sakit bisa jadi menerapkan prinsip perhitungan LD = (tanggal keluar-tanggal masuk) + 1 hari. Beberapa rumah sakit menetapkan batas jam keluar pasien dimana apabila menggunakan kebijakan yang berbeda dalam menghitung LD agar petugas tidak keliru dan tidak timbul kerugian bagi pihak-pihak terkait.
C. Jumlah LD
Jumlah LD merupakan total LD dari setiap pasien dalam kelompok yang dihitung dalam periode waktu tertentu. Misalnya, jumlah LD bangsal Mawar pada bulan Januari adalah jumlah LD dari setiap pasien Mawar yang keluar pada bulan Januari. Pasien yang pada akhir bulan Januari belum keluar, belum bisa dihitung LD nya.
Contoh :
Data berikut ini adalah catataan tanggal masuk dan keluar dari setiap pasien di bangsal Mawar dalam bulan Januari:
Pasien
|
Tanggal masuk
|
Tanggal keluar
|
LD (hari)
|
Ket
|
A
|
3 Januari
|
7 Januari
|
4
| |
B
|
25 Desember
|
5 Januari
|
11
| |
C
|
28 Januari
|
-
|
Sampai akhir Januari belum keluar
| |
D
|
15 Januari
|
15 Januari
|
1
|
Dari data tersebut di atas, maka jumlah LD bangsal Mawar bulan Januari yaitu 4 + 11 + 1 = 16 hari.
D. Rerata LD
Rerata LD merupakan rerata LD dari sekelompok pasien dalam periode tertentu. Misalnya, rerata LD bangsal Mawar pada bulan Januari menunjukkan rerata lamanya setiap pasien dirawat di bangsal Mawar dalam bulan Januari.Rerata LD disebut juga sebagai average Length of Stay dan sering ditulis avLOS atau aLOS.
Contoh:
Jika disebutkan bahwa rerata LD di rumah sakit XYZ bulan Januari adalah 7 berarti bahwa dalam bulan Januari tersebut rata-rata setiap pasien di rumah sakit XYZ dirawat selama 7 hari.
Rumus:
Rerata LD dihitung dengan cara membagi jumlah LD dengan jumlah pasien keluar (hidup maupun mati). Jadi, jika selama bulan Januari di bangsal Mawar tercatat, jumlah LD =115 hari. Jumlah pasien yang keluar (hidup maupun mati) dari bangsal Mawar = 20 orang, maka rerata LD bangsal Mawar bulan Januari dihitung dengan cara: 115/20 = 5,75 hari
E. LD Panjang
Kadang-kadang ada pasien yang dirawat dengan LD yang relatif lebih lama bila dibandingkan dengan LD pasien yang lain di suatu unit perawatan. Hal ini bisa terjadi, misalnya bila kondisi sakitnya pasien berat; koma; banyak komplikasi; dan sebagainya.
Apapun penyebabnya, LD dari seorang pasien yang lebih lama dari LD pasien lainnya bisa “mengganggu” perhitungan statistik nantinya. Misalnya, adanya “LD panjang” ini bisa menyebabkan rerata LD cenderung bergeser ke lebih lama. Kondisi ini tentu bisa menimbulakn persepsi yang berbeda pada saat kita mengartikan rerata LD yang seperti ini.
Contoh :
LD pasien A = 3 hari
LD pasien B = 5 hari
LD pasien C = 4 hari
LD pasien D = 3 hari
LD pasien E = 6 hari
Maka rerata LD dari kelompok tersebut yaitu (3+5+4+3+6)/5 = 21/5 = 4,2 hari.Jika misalnya LD pasien B tersebut adalah 35 hari, maka rerata LD dari kelompok tersebut akan menjadi 10,2 hari. Artinya, masing-masing pasien tersebut rata-rata dirawat selama 10,2 hari. Jadi, “seolah-olah” rerata LD dari kelompok tersebut cukup panjang yaitu 10,2 hari. Padahal hanya ada satu pasien (yaitu pasien B) yang LDnya jauh lebih panjang (yaitu 35 hari) dibandingkan LD pasien yang lain.
Kondisi ini disebut distorsi rerata (distorted average). Untuk mengatasi kondisi seperti ini kita bisa melakukan 2 cara, yaitu:
1. Memberi catatan dalam laporan yang dibuat agar pembaca laporan tahu bahwa adal “LD panjang” yang harus diperhatikan khusus waktu membaca rerata LD
2. Tidak menggunakan rerata (mean) dalam melaporkan ukuran pemusatan LD tapi menggunakan nilai median. Dengan menggunakan nilai median, maka kondisi dalam ilustrasi di atas dihitung sebagai berikut:
LD pasien A = 3 hari
LD pasien B = 35 hari
LD pasien C = 4 hari
LD pasien D = 3 hari
LD pasien E = 6 hari
Setelah diurutkan, data LD tersebut menjadi: 3, 3, 4, 6, 35. Jadi median dari data tersebut adalah 4 (sedangkan meannya adalah 10,2).
F. Rerata LD BBL
Rerata LD untuk kelompok bayi baru lahir dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
ALOS BBL =
G. Cuti perawatan
Beberapa rumah sakit mengizinkan pasien untuk cuti perawatan. Pasien cuti perawatan adalah pasien yang meninggalkan rumah sakit untuk sementara waktu (satu atau beberapa hari) dengan seizin dokter yang merawatnya. Ijin dari dokter ini untuk memastikan bahwa memang kondisi pasien memungkinkan untuk pulang sementara (misalnya saat hari raya) dan nanti kembali lagi ke rumah sakit untuk melanjutkan proses perawatannya.
Pada pasien yang cuti perawatan, perhitungan LDnya dikurangi dengan jumlah hari cutinya.Ketentuan tentang cuti perawatan ini harus dipastikan dengan kebijakandari manajemen rumah sakit yang bersangkutan.
Dari aspek medis, semakin panjang LD (demikian juga dengan aLOS) maka bisa menunjukkan kinerja kualitas medis yang kurang baik karena pasien harus dirawat lebih lama (lama sembuhnya).Dari aspek ekonomis, semakin panjang LD (demikian juga dengan aLOS) berarti semakin tinggi biaya yang nantinya harus dibayar oleh pasien (dan diterima oleh rumah sakit). Jadi, diperlukan keseimbangan anntara sudut pandang medis dan ekonomis untuk menentukan nilai aLOS yang ideal.Nilai aLOS ideal yang disarankan yaitu antara 3 – 12 hari.
Sumber:
[KEMENKES-RI]. 2011. JUKNIS SIRS 2011 Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan
Sudra, Rano Indradi. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu
No comments:
Post a Comment